Postingan kali ini adalah sebuah cerpen karanganku dan
merupakan cerpen pertama ku jd klu ada kekuranagn harap maklumi ya para pembaca
;), cerpen ini tidak akan ku buat jika
guru bahasa Indonesia ku tidak menugaskan para siswa untuk membuat cerpen yang
pastinya dinilai dong, [kalau gak dinilain ngapain aku kerjakan :p ] Karena cerpen
ku telah jadi maka aku posting saja
diblogku. Awalnya aku tidak suka menulis puisi, cerpen, pantun, dll apalagi
buat blog gitu tetapi semenjak tuntutan ke sebagai pelajar maka aku membiasakan
untuk menulis. Awalnya aku tidak ada niat buat blog tetapi Karena guru TIK ku
pak Ronny menugaskan buat para siswa wajib untuk buat blog yang isinya tidak
boleh copas sama postingan2 orang lain, yah terpaksa dech ;). Ok langsung to
the point aja ini dia cerpenku
FOLLOW MY IG: @rifkaelsya_
Phasmophobia
Namaku Via sekarang
aku duduk di bangku SMP. Aku adalah seorang anak
yang memiliki sifat penakut apalagi yang di namakan tentang hal-hal berbau mistis, sesekali dibilang alay oleh teman-temanku. Ketika masih duduk dibangku
sekolah dasar aku memiliki kebiasaan bangun sangat pagi dan langsung bergegas ber siap pergi kesekolah, berbeda dengan sekarang ketika ku duduk dibangku SMP. Aku memiliki pengalaman yang tak kulupakan dan sekaligus menjadi pengalaman yang
mengerikan bagiku, yaitu melihat pocong
dibelakang rumahku. Setiap kali aku menceritakan kepada orang-orang mereka suka
tidak mempercayaiku, aku merasa kesal jika mereka hanya menganggap hal tersebut
sebagai khayalan ataupun ilusi belaka. Kejadian itu masih membekas dibenakku
sampai sekarang dan tak bisaku lupakan. Kejadian itu terjadi beberapa tahun
yang lalu ketika aku masih duduk dibangku sekolah dasar “Via…..Via…Via…
bangun, Nak!”sahut Ibu membangunkanku dari tidur. Aku pun terbangun dan hendak
segera mandi “Iya , Bu” jawabku. Aku mengurung niatku untuk segera mandi
dikarenakan hari masih terlalu pagi dan ayam jantan pun belum terdengar
kokokkannya akan terasa sangat sejuk bilaku segera mandi. Akupun menunggu fajar
terbit dan menghilangkan suasana sejukku dengan duduk temenung dipintu
belakang sambil mengamati pemandangan di
belakang rumah. Awalnya, aku biasa-biasa saja dan menikmati pemandangan yang sejuk nan sepi. Namun, ketika pandanganku tepat di pohon nangka ada sesosok pocong dengan sekeliling mata yang berwarna hitam
dan muka yang berlumuran darah tepat berdiri disamping pohon nangka tersebut
langsung membuat merinding bulu kuduku, dengan refleksnya segeraku buang
pandanganku dan berlari sekencangnya masuk kedalam rumah dan tak sadar apa yang ku tabrak dan apa yang
ku injak “Ma…. Ma…..Ma…. hantu….hantu….pocong….pocong!” teriakku tak karuan.
Ibuku pun dengan panik dan khawatirnya bergegas menghampiriku “iya Nak….. ada apa?” sahut ibuku akan keheranan
apa yang terjadi. “ada pocong Bu di belakang rumah!” jawabku dengan rasa takut
yang masih membanjiri perasaanku. Ibuku tak percaya dengan apa yang kukatakan
dan berusaha menyakinkaku bahwa apa yang kulihat bukanlah sebuah kenyataan dan hanya sebuah banyangan atau benda yang mirip dengan pocong dan ibuku ingin memastikannya dengan mengajakku
untuk kembali ke pintu belakang melihat dengan seksama apakah yang kukatakan adalah
kenyataan “yang benar nak? Gak mungkin pagi hari gini ada pocong, ayo kita
lihat bersama pasti kamu salah lihat.” Ajak ibuku untuk memastikan. Aku yang
masih ketakutan diam saja dan dan menuruti ajakan ibuku. Ketika sampai dipintu
belakang rumah, aku tak percaya bahwa pocong yang ku lihat kabur ntah kemana
“Tuhkan mana ada pocong jam segini!” seru ibuku dengan yakin bahwa aku salah
lihat. Dengan rasa takut yang masih kurasakan, aku berusaha menyakinkan ibuku
bahwa apa yang ku lihat adalah kenyataan dan bukan tipuan ilusi belaka “Enggak bu,,, benar tadi ada pocong disamping pohon nangka itu, Bu!”. Ibukupun berusaha menenangkanku yang masih ketakutan dan menyuruhku mandi
untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah dikarenakan fajar telah terbit. Aku
yang masih ketakutan enggan tuk pergi mandi dan meminta ditemani ibuku karena membayangkan jika pocong itu kabur ke WC rumahku “Ayo bu temani Via, Via takut bu mandi sendiri di WC, temani diluar pintu WC aja bu udah cukup”
rengekku yang ketakutan. Ibuku sebenarnya tidak ingin menemaniku tetapi
dikarenakan ibuku takut aku telat pergi kesekolah akhirnya ibukupun mau
menemaniku diluar pintu WC “Ayolah nak, mama temanin kamu” jawab Ibuku.
Mendengar jawaban itu rasa takutku mandi di WC menjadi berkurang. Hari demi
hari telah kulewati semenjak kejadian itu terjadi aku merasa menjadi phasmophobia
yaitu rasa takut akan sesosok hantu, mulai sejak itu aku takut tidur sendiri,menonton film horror, sendiri ketika mati lampu, dan hal-hal lain yang bernuansa
mistis. Sudah banyak sekali keluargaku yang menasihatiku supaya tidak takut
kepada hantu “Manusia itu adalah setan takkala perilaku manusia tersebut sama jahat atau sesat seperti
setan” itulah kata nenekku yang masih kuingat dan juga masih banyak lagi
nasehat-nasehat lainnya. Semenjak itu aku berusaha membiasakan diri untuk tidak takut
lagi meskipun terkadang rasa takut itu masih ada dibenakku.
#TAMAT#
FOLLOW MY IG: @rifkaelsya_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar