Alkisah
di dalam sebuah kedalaman samudera terdapat sebuah kawasan tempat persembunyian
para duyung, tempat itu di namakan Ochies. Di Ochies para duyung tinggal dan
melakukan segala aktivitas seperti pada manusia umumnya, Di tempat tersebut
terdapat sebuah kerajaan yang bernama Buildchies. Kerajaan Buildchies ialah
tempat pusat pengatur segala yang ada pada pada alam samudera terutama Ochies
yang di pimpin oleh Raja Axchrad yang baik, bijaksana, adil, dan tak cukup kata
bagi rakyat duyung untuk menceritakan sifat baik raja
mereka. Selain itu, bagi rakyat duyung
Raja Axchrad adalah sesosok raja yang sangat tegas pada peraturan yang ia buat,
apabila ada para duyung yang melanggar
akan di hukum dengan mengusirnya dari Ochies ke alam kehidupan manusia. Selain
itu, para pelanggar akan di kutuk menjadi manusia selamanya juga menghilangkan
ingatan mereka jikalau mereka pernah
menjadi duyung. Hukuman tersebut hanya berlaku jika para rakyat duyung termasuk
keluarga kerajaan melanggar 3 aturan utama yang dapat membahayakan rakyat
duyung dan Ochies. Aturan tersebut yaitu, Jika rakyat duyung pergi kepermukaan,
menampakkan wujud kepada manusia, dan apalagi berusaha berinteraksi kepada
manusia. Selama kehidupan rakyat Ochies tidak pernah ada yang melanggar
peraturan utama tersebut dikarenakan masing-masing dari mereka telah di bekali
kesadaran duyung. 3 aturan utama tersebut tidak berlaku bagi penjaga kemananan
Ochies dan Raja Axchard yang bertugas menjaga keamaman demi keselamatan Ochies.
Para penjaga di pilih dan di seleksi sangat ketat oleh Raja Axchard. Bagi para
penjaga yang berkhianat mereka akan dimusnahkan oleh Raja Axchrad dari
kehidupan muka bumi oleh kekuatan yang ia miliki. Raja Axchard memang
memiliki kemampuan istimewa yang tidak
dimiliki oleh para duyung yang lain.
Raja
Axchrad memiliki seorang anak bernama Putri Vaencya, ialah adalah penerus
kerajaan Buildchies. Ibunya meninggal ketika melahirkannya, peristiwa tersebut
merupakan pukulan berat bagi rakyat Ochies terutama Raja Axchrad. Tetapi,
mereka tidak terus meratapi kesedihan akan kehilangan ratu mereka, dan berusaha
bangkit dengan mensyukuri lahirnya
penerus baru kerajaan yaitu, Putri Vaencya. Putri Vaencya adalah sesosok putri
yang cantik, ramah, baik, dan super aktif, ia memiliki keistimewaan diantara
semua duyung yaitu jika menangis ia akan mengeluarkan air mata mutiara,
keistimewaan tersebut pertama kali di sadari oleh ayahnya raja Axchrad dan
rekan medis yang menangani Ratu Mhelicys melahirkan putri Vaencya sebelum
beberapa menit ajal menjemput Ratu Mhelicys yang dikerenakan komplikasi.
Putri
Vaencya memiliki sebuah kepenasaranan kepada alam permukaan, ia ingin sekali
pergi kepermukaan dan menyaksikan keindahan alam daratan sambil melihat indahnya
langit biru disiang hari dan indahnya bintang-bintang yang di temani oleh
rembulan ketika malam hari. Sesekali ia ingin merasakan hujan yang langsung mengguyurkan
tubuhnya, baginya tinggal di Ochies sangat bosan, ia hanya bisa melihat
karang-karang, hewan-hewan laut dan tumbuhan laut saja. Semua informasi tentang
alam di atas permukaan di dapatnya ketika tidak sengaja menguping pembicaraan
ayahnya bersama para penjaga Ochies. Para penjaga tersebut bertugas menantau
keadaan permukaan dari bahayanya manusia dan juga menjaga supaya tidak ada
rakyat duyung yang akan pergi ke permukaan. Jika ada kapal-kapal manusia yang
tidak sengaja mendekati Ochies, para penjaga hanya mengamati apabila merasa
terancam kapal manusia tersebut akan di tenggelamkan.
Para manusia tidak dapat melihat para penjaga di karenakan para penjaga
tersebut telah diberi kekuatan penghilang wujud oleh Raja Axchrad.
Pada
setiap kali ketujuh bulan purnama muncul para duyung memiliki sebuah tradisi rutin
yaitu menanam karang dan merayakan pesta besar-besaran, mereka menari,
menyanyi, menikmati hidangan bersama dan melakukan kegiatan seru lainnya.
Tradisi tersebut bertempat di pusat
kerajaan Buildchies. Pada malam itu, Putri Vaencya mengurung diri di kamarnya
yang indah dengan dihiasi oleh cantiknya permata-permata berkilauan. Putri
Vaencya tidak ingin ikut merayakan tradisi menanam karang dan juga berpesta
bersama para duyung yang lain “Anakku, mengapa engkau hanya mengurung diri
dikamar? Dan tidak ingin ikut merayakan malam istimewa ini?” Tanya ayahnya Raja
Axchrad. Putri vaencya hanya diam dan tak menghiraukan pertanyaan ayahnya.
Ayahnya pun membujuknya dengan memberikan sesuatu yang Putri Vaencya inginkan
“Ayo kita merayakan malam meriah ini, banyak rakyat ingin melihat dan bertemu
denganmu. Apakah engkau ingin sesuatu? Ayah akan memberikan apa yang kau pinta
asalkan kau tidak mengurung diri lagi dan ikut memeriahkan malam ini bersama
rakyat duyung” bujuk Raja Axchrad. Putri Vaencya tiba-tiba mengeluarkan
permintaan yang membuat ayahnya terkejut
“Ayah, Putri ingin sekali pergi kepermukaan, Putri merasa bosan terus tinggal
di kedalaman samudera, Putri ingin melihat akan keindahan daratan, Ayah” seru
Putri Vaencya. Ayahnya pun sontak berkata “Kau adalah anakku, aku tidak ingin
bahaya mengancammu, ayah tidak akan membuat peraturan yang tidak ada gunanya
bagi keselamatan Rakyat Ochies, alam kehidupan manusia dan duyung sangatlah
berbeda, kita disini mereka disana, alam telah mengaturnya, kita tidak dapat
mengubahnya. Lebih baik buang saja khalayanmu
tentang segala yang ada di atas . Semua itu tidak baik bagi duyung ”. Meskipun
telah mendengar nasehat ayahnya, Putri Vaencya masih berkeinginan keras untuk
pergi keatas permukaan “Mengapa ayah? Jadikan putri penjaga saja yang ayah
berikan kekuatan menyembunyikan wujud
dari penglihatan manusia” seru Putri Vaencya. Raja Axchard masih bersabar
menanggapi seruan anaknya tersebut, ia berpikir anaknya masih dalam masa
peralihan “Iya anakku, jika ayah mau ayah akan memberi kekuatan kepada semua
duyung untuk menyembunyikan wujud mereka dan dapat menyaksikan segala yang ada
di permukaan. Tetapi kekuatan tersebut hanya dapat bertahan selama 2 jam sekali
dalam sehari,. Ayah takut jika ada rakyat duyung yang lalai dan lupa sehingga
bahaya dapat mengancam kehidupan duyung di karenakan mereka berbeda dengan
penjaga yang telah memiliki pelatihan akan kemananan Ochies” jelas Raja Axchard.
Namun, Putri Vaencya yang keras kepala itu berkata “Kalau begitu mengapa ayah
tidak menjadikan semua duyung menjadi penjaga dan juga memberikan mereka
pelatihan keamanan agar mereka dapat menyaksikan alam permukaan nan indah itu!”
seru Putri Vaensya dengan volume suara agak keras. Raja Axchard pun hampir
habis kesabarannnya “Betul sekali apa katamu anakku, tetapi jika mereka kuberi kebebasan tidak akan dapat menjamin keselamatan mereka
dan Ochies, dikarenakan jumlah rakyat duyung yang begitu banyak dan tidak ada
yang mengawasi perbuatan mereka yang dapat menyeleweng. Ayah dan para penjaga
pergi kepermukaan bukan untuk melihat indahnya alam permukaan tetapi menjaga
keamanan Ochies dari para manusia yang serakah.” Jelas ayahnya. “Tapi Ayah………” belum
selesai Putri Vaencya berkata Raja Axchard pergi meninggalkan Putri Vaencya di
karenakan tidak ingin kesabarannya habis mendengar ocehan permintaan putrinya
dan Raja Axchard juga tidak ingin memarahi putrinya di kerenakan ia sangat menyayangi anak
tunggalnya. Akan tetapi, Raja Axchard tidak pernah memanjakan putrinya, ia
membiasakan putrinya untuk mandiri dan tidak sombong dengan apa yang putrinya
miliki.
Keesokkan
pagi harinya setelah perayaan tradisi selesai, para duyung banyak yang masih
terlelap tidur dikarenakan kelelahan merayakan tradisi rutin keraajaan
Buildchies yang dilaksanakan semalaman penuh. Sedangkan, Putri Vaencya bangun
keawalan di karenakan ia asik tidur ketika duyung-duyung sedang memeriahkan
perayaan tradisi rutin tersebut. Di dalam istana hanya dia yang bangun bahkan,
ia merasa bahwa dialah seorang yang bangun di Ochies. Ia bingung ingin berbuat
apa, tiba-tiba ia berpikir untuk pergi keatas permukaan karena tidak akan ada
orang yang dapat melihatnya pergi. Putri Vaencya pun tidak berpikir panjang dan
kabur dengan mengendap-endap. Tetapi, terlambat ketika ia hampir sampai ke
permukaan, ayahnya Raja Axchard melihat dan berusaha menghentikan Putri
Vaencya. Putri Vaencya tidak tahu jikalau ayahnya sedang berpratoli dengan para
penjaga, ia mengira ayahnya dan para penjaga masih lelap tidur. Namun, ketika
ayahnya berusaha menghentikan dan menghampirinya, Putri Vaencya malah mempercepat geraknya untuk
sampai kepermukaan yang hanya tinggal berjarak beberapa meter dengan dibekali
rasa tidak sabar melihat alam permukaan dan juga baginya tanggung jika harus
menghentikan langkahnya. Raja Axchard sadar bahwa putrinya tidak akan menghentikan
langkahnya dan juga tidak dapat lagi mengejar
putrinya yang sudah hampir sampai kepermukaan “Jangan kau teruskan
langkahmu nak…..berbahaya….!” seru peringatan dari Raja Axchard. “Tidak ayah….
Akanku buktikan bahwa aku akan aman, ayah jaga saja diri ayah” ucap Putri
Vaencya sambil berenang mundur menghadap ayahnya. Namun, secara tiba-tiba
datang pukat harimau dari belakang hadapan Putri Vaencya membuat Putri Vaencya
terjebak dan tertangkap bersama para ikan-ikan. Raja Axchard menyadari dan berusaha
menyelamatkan dengan kekuatan yang dimilikinya, dengan tiba-tiba bola api
muncul langsung di tangan Raja Axchrad, bola tersebut langsung tertuju dan membakar pukat harimau tersebut, sehingga
membuat para ikan-ikan dapat lolos. Namun sayang, sebagian ikan-ikan dan Putri
vaencya terluka di karenakan terkena serpihan api. Putri Vaencya mengalami
cedera serius pada ekornya yang langsung membuatnya pingsan menahan rasa sakit.
Raja Axchard langsung menghampiri dan menggendong Putri Vaencya untuk di bawa
ke rumah medis Ochies secepatnya bersama sebagian penjaga. Sedangkan, sebagian
penjaga lainnya menangani kapal pembawa pukat harimau tersebut. Jika di
pikir-pikir Raja Axchard terpaksa menggunakan kekuatan bola api daripada
manusia dapat melihat wujud putrinya sebagai duyung setelah pukat harimau di angkat
kepermukaan dan pastinya kelak akan membuat ancaman bagi kehidupan duyung.
Di
rumah medis Ochies Raja Axchard khawatir bukan kepalang, ia meratapi kesedihan
mendalam dan tak sanggup membayangkan jikalau ia akan kehilangan orang terkasih
untuk yang kedua kalinya. Tiba-tiba tim medis memanggilnya “Baginda Raja
Axchard, baginda boleh bertemu dengan putri anda. “Baik, tetapi bagaimana
kondisi anak saya Putri Vaencya” Tanya Raja Axchard. “Kami telah melakukan usaha semaksimal
mungkin. Tetapi, luka bakar yang di derita
putri baginda mencapai 88% dan membuat sirip ekor putri Vaencya cacat permanen
yang mengakibatkan anakmu Putri Vaencya tidak dapat berenang dengan normal
sehingga kami tidak dapat berbuat apa-apa lagi untuik membuat Putri Vaencya
dapat berenang dengan normal lagi”. Mendengar perkataan tim medis tersebut hampir
membuat Raja Axchard putus asa dan langsung menghampiri Putri Vaencya yang
belum sadarkan diri. Raja axchard tetap tegar dan bersabar melihat kondisi
putrinya dan meratapi jikalau semua ini adalah hukuman dewa alam kepada
putrinya yang bersih keras untuk melanggar
aturan yang dapat mengancam kehidupan duyung dan Ochies. Ketika tengah asik mengeluarkan
kesedihan, raja axchard tiba-tiba terpanggil oleh suara putrinya “Ayah jangan
bersedih dengan kondisiku. Semua ini adalah kesalahan ku, maafkan aku yang
telah ingin melanggar peraturan yang telah ayah buat”. Sambil tersenduh-senduh
Raja axchard menjawab “iya putriku ayah memaafkan mu, maafkan ayah juga yang
telah menggunakan kekuatan yang membuat mu menjadi begini”. “iya ayah, putri mengerti
bahwa ayah terpaksa melepaskan kekuatan tersebut demi menyelamatkaku dari jebakan
pukat harimau tersebut”.
Hari demi hari telah terlewati, Putri Vaencya mulai membiasakan diri dengan
keadaanya sekarang. Segala aktifitas ia dibantu oleh dayang-dayang istana.
Namun, ia ingin mandiri dengan berusaha melakukan segala aktifitasnya tanpa
bantuan dayang-dayang istana. Pada akhirnya Putri Vaensya membuang semua
khalayannya tentang alam permukaan dan berjanji tidak akan berniat lagi untuk
pergi kepermukaan. Semua itu ia sampaikan pada pertemuan kepada semua rakyat duyung. Selain itu, Putri
Vaencya ingin menerima semua hukuman yang akan menimpanya sebagai bentuk
kesalahan dan penyesalannya akibat ingin melanggar peraturan.
#TAMAT
***
FOLLOW
MY ACC IG : RIFKAELSYA_
FOLLOW
MY ACC GOOGLE+ : RIFKA ELSYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar